Posisi Dirut Pertamina kerap kali berganti, bahkan sebelum masa jabatannya habis. Pergantian posisi strategis tersebut dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan disetujui para pemegang saham dalam hal ini Menteri BUMN.
Ibnu Sutowo menduduki Direktur Utama Pertamina periode 1968-1976. Posisinya kemudian digantikan oleh Piet Haryono hingga 1981.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Estafet kepemimpinan tertinggi di perusahaan migas pelat merah berlanjut ke Faisal Abda'oe hingga 1996.
Soegijanto Hingga Widya Purnama Pimpin Pertamina
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
|
Di tahun 2000 sampai 2003 Pertamina dipimpin oleh Baihaki Hakim dan dilanjutkan oleh Ariffi Nawawi setahun hingga 2004. Nama Widya Purnama masuk menjadi Dirut Pertamina hingga 2006.
Dari Ari Soemarno Hingga Elia Massa Manik
Foto: Dok. Kementerian BUMN
|
Selepas Karen, kursi nomor satu di Pertamina diduduki oleh Dwi Soetjipto hingga 2017. Selanjutnya diduduki oleh Elia Massa Manik hingga 20 April 2018.
Elia dicopot karena patahnya pipa Pertamina di Balikpapan juga menjadi pertimbangan Dewan Komisaris dalam merombak susunan direksi Pertamina. Kelangkaan BBM jenis Premium juga menjadi sorotan para pemegang saham.
"Dengan perkembangan kondisi terakhir baik itu ada kejadian kecelakaan di pipa Balikpapan, kelangkaan BBM. Komisaris sudah melakukan kajian implementasi yang sangat komprehensif selama satu bulan penuh bersama Direksi dan sudah dilaporkan ke Kementerian (BUMN)," kata Harry di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018).
Sementara waktu, Nicke dipercaya menjadi Plt Dirut Pertamina sekaligus menjadi Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina.