Dolar AS Perkasa Lawan Rupiah, Pakan Ternak Naik Rp 150/Kg

Dolar AS Perkasa Lawan Rupiah, Pakan Ternak Naik Rp 150/Kg

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 11 Mei 2018 15:15 WIB
Pedagang daging ayam/Foto: Trio Hamdani
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) membenarkan harga daging dan telur ayam naik. Kenaikan ini dipicu penguatan nilai tukar dola Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.

Alhasil, harga pakan ternak, khususnya konsentrat yang masih impor ikut melonjak.

"Daging ayam hari ini naiknya sekitar Rp 5.000 begitu telur ayam, kenapa naik? Karena harga pakan naik Rp 100-150 per kg. Karena apa naik karena penguatan dolar. Karena sebagian pangan kita khususnya konsentrat masih impor. Ini mendorong daging ayam dan telur," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, dia menuturkan, Kementan tak tinggal diam. Kementan akan mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

"Tapi siang nanti jam 2 saya pertemuan produsen besar daging ayam dan telur. Mudah-mudahan bisa kita kendalikan," ujar dia.

Sementara, dia menuturkan, pasokan sejumlah komoditas terpantau aman, sehingga diharapkan tidak terjadi lonjakan khususnya sebelum Ramadan.

"Kemudian gula pasir, pada bulan Juni memasuki musim giling produksi mencukupi, sebenarnya Mei stok Bulog sekitar 400 ribu ton," katanya.

Kemudian untuk beras, jumlah pasokan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sekitar 43 ribu ton, lebih tinggi dari biasanya 25 ribu ton.

"Beras, kita lihat Mei aman, produksi lebih dari kebutuhan. Stok PIBC sekitar 43 ribu, normalnya 25-30 ribu. Kalau saya ajak ke PIBC beras kita nyundul plafon," ungkapnya. (hns/hns)

Hide Ads