Dolar AS Menguat, Kemendag: Harga Daging Ayam dan Telur Naik

Dolar AS Menguat, Kemendag: Harga Daging Ayam dan Telur Naik

Bahtiar Rivai - detikFinance
Jumat, 11 Mei 2018 13:32 WIB
Foto: Selfie Miftahul Jannah
Serang - Naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah mengakibatkan kenaikan harga telur dan daging ayam di pasaran. Ini disebabkan lantaran pakan ayam yang masih impor sehingga mempengaruhi harga beli dan berimbas ke harga di hilir.

Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan, kenaikan dua komoditas ini akibat kenaikan impor pakan ayam. Begitu kurs dolar naik, ini mempengaruhi ke harga telur yang naik rata-rata Rp 2.000 menjadi Rp 26.000 dan harga daging ayam naik sebesar Rp 3.000 menjadi Rp 36.000-37.000 per kg.

"Telur naik Rp 2 ribu, daging ayam Rp 3 ribu. Saya cek karena harga pakan naik. Pakan masih kita impor," katanya saat melakukan sidak di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Jumat (11/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke depan, ia mengatakan pihak Pemprov dan Dinas Perdagangan setempat memberikan fasilitas kepada peternak untuk mendapatkan sumber pakan lebih murah.



Pantauan di pasar Induk Rau, Srie mengatakan bahwa stok komoditas pangan mencukupi sampai menghadapi Lebaran. Beberapa harga juga terpantau turun.

Misalkan, harga bawang putih, setelah pasokan impor 7 ribu ton masuk ke Indonesia, harga komiditas ini berangsur turun. Dari distributor, bawang putih Rp 16 ribu dan di pasaran sekarang ada yang menjual Rp 24 ribu sampai Rp 26 ribu.

"Harapannya begitu puasa, bawang putih turun lagi,"ujarnya.

Selain itu, gula pasir di Banten juga relatif berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp 11 ribu. Minyak goreng dari HET Rp 11 ribu, kemasan curah dijual Rp 10,5 ribu. Untuk beras, ia mengatakan, Bulog akan memasok beras medium ke pasar-pasar dengan HET Rp 9.450. di harapkan, saat masuk ke pasaran akan dijual Rp 8.950 atau Rp 9 ribu.

(eds/eds)

Hide Ads