"Pertamina sudah berkoordinasi dengan Pemkab Pangkep untuk membuat pangkalan di Pulau Kecamatan Liukang Kalmas dan Liukang Tangaya," ujar Unit Manajer Komunikasi dan CSR PT Pertamina MOR VOII, M Roby Hervindo saat berbincang dengan detikcom, Rabu (1/8/2018).
Menurutnya, sejak 2 minggu lalu sudah ada 3 pangkalan yang akan menyuplai 2 kecamatan tersebut dengan rencana alokasi 3.600-3.900 tabung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robby menjelaskan Pemkab Pangkep menetapkan harga jual HET Pangkalan di 2 kecamatan sebesar Rp 25 ribu per tabung untuk gas elpiji 3 kg.
Untuk tabung elpiji 12 kg, Pertamina menilai mahalnya gas yang mencapai harga Rp 200 ribu disebabkan oleh pasokan melalui pedagang via pelabuhan Paotere.
"Karena nggak via pangkalan, jadi harga ikuti mekanisme pasar," terangnya.
Oleh karenanya, pangkalan ini juga akan memasok elpiji non subsidi 12 kg dan 5,5 kg ke Liukang Kalmas dan Liukang Tangaya. Hal ini untuk mencegah mahalnya elpiji yang beredar di masyarakat.
"(Mahal) kena biaya kirim kan, plus margin pula," kata Roby.
(fiq/hns)