Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah Jarwanto mengatakan saat ini ESP3 tengah mengembangkan empat proyek percontohan di Jawa Tengah.
Adapun, proyek tersebut adalah pembangkit listrik tenaga gas metana di Semarang, pembangkit listrik tenaga surya di Karimunjawa, pengolahan sampah menjadi energi atau refuse derived-fuel (RDF) di Cilacap, dan pengolahan limbah tepung aren menjadi energi di Klaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia berharap proyek tersebut dapat menyelesaikan masalah serta mengedukasi pemerintah serta masyarakat untuk mengembangkan sistem listrik yang mandiri.
"Jadi empat varian proyek akan sangat inspiring bukan menimbulkan masalah tapi manfaat jadi sangat bangga akan kerjasama ini," ungkap dia.
Berdasarkan data ESP3 nilai proyek tersebut mencapai hingga Rp 189 miliar. Di mana proyek di Semarang nilai investasi mencapai Rp 71 miliar, Karimunjawa sebesar Rp 16 miliar, Cilacap sebesar Rp 86 miliar, dan Klaten Rp 16 miliar.
Namun, dana tersebut tak serta merta semua berasal dari Kedutaan Besar Denmark. Sebab sebagian juga berasal dari baik pemerintah pusat maupun daerah.
Senior Programme Officer Kedutaan Besar Denmark Emil Salim menjelaskan total pembiayaan tersebut untuk setiap proyeknya diarahkan untuk sektor yang berbeda-beda. Misalnya, seperti mesin untuk proyek di Cilacap dan solar panel untuk di Karimunjawa.
"Kalau di Cilacap itu mesin, Karimunjawa untuk pembelian solar panel dan Klaten itu untuk konstruksi fasilitas ipal dan gas. Tetapi kita juga menghabiskan dana untuk studi terkait sebelum ditenderkan," tutup dia. (dna/dna)