Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan, melalui program sambung listrik kali ini, PLN memberi potongan harga sebesar 50% untuk biaya penyambungan listrik, dan sisa biaya akan dibayarkan oleh sinergi BUMN yang turut terlibat.
"50% itu dari perusahaan BUMN, kemudian sisanya 50% dari PLN," kata dia di Kementerian BUMN, Selasa (7/8/2018)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Tengah Amir Rosyidin menjelaskan jumlah masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan listrik tersebut ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Datanya dari TNP2K, dan penyambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu di sekitar Jawa Barat bagian selatan dan Banten," kata dia.
Ia menjelaskan, langkah sinergi 35 BUMN ini merupakan program yang dilakukan untuk mengejar rasio elektrifikasi hingga 99%.
Nantinya akan ada 317.000 KK yang tidak mampu tersebar di wilayah Jawa Barat yang akan disambung listriknya dengan total tegangan 450 VA. Ia menjelaskan jika data tersebut ditambah dengan kawasan Banten maka masyarakat yang akan tersambung listriknya dari program ini 360.000 KK.
"Biaya yang akan dibayarkan oleh perusahaan- perusahaan BUMN ini merupakan biaya penyambungan listrik dengan total biaya Rp 1.100.000/ 450 VA," kata dia.
Ia menjelaskan, alasan sebagian besar warga tidak menyambungkan listrik secara resmi disebabkan relatif mahalnya biaya instalasi dan penyambungan listrik yang berkisar Rp 900 ribu hingga Rp 1,1 juta.
Melalui program sambung listrik kali ini, PLN memberi potongan harga sebesar 50% untuk biaya penyambungan listrik, dan sisa biaya akan dibayarkan oleh sinergi BUMN yang turut terlibat.
Lebih lanjut Rini memberikan total biaya yang terkumpul untuk menyambung 317.000 KK ini yaitu Rp 360 miliar. (dna/dna)