Operator 'Kebun Matahari' di Pulau Parang Masih Terkendala Bahasa

Operator 'Kebun Matahari' di Pulau Parang Masih Terkendala Bahasa

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 08 Agu 2018 18:27 WIB
Foto: Puti Aini Yasmin
Karimunjawa - Operator dari kebun matahari atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Parang, Jawa Tengah mengaku masih terkendala bahasa untuk mengoperasikan mesin PLTS. Pasalnya, ia mengaku alat di PLTS tersebut masih memerlukan penyempurnaan pengaturan. Namun sayang pengoperasian tersebut menggunakan bahasa Jerman.

"Kendala di sini masih soal bahasanya. Soalnya bahasanya Jerman kan nggak ngerti," ungkap salah satu operator, Aminun PLTS Parang, Jawa Tengah, Rabu (8/8/2018).

"Tapi kan gini, kalau ampere kan semua sama jadi tahu lah ingat-ingat saja soalnya masih satu kesatuan petunjuknya," sambung dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Lantas, untuk menghindari kesalahan pihaknya mengaku tetap menjalin komunikasi dengan kontraktor PLTS, yakni Contained Energy untuk pengoperasiannya.

Sebelumnya, pada saat masa konstruksi PLTS calon operator juga telah diberikan bimbingan selama seminggu untuk pengoperasian.

"Kalau ada problem kembali kami komunikasi dengan kontraktor yang dulu, misalnya ada trouble apa dipantau dari sana dan dijalankan di sini," ungkap dia.

Sekadar informasi, PLTS tersebut dibangun dalam rangka kerjasama pemerintah dengan kedutaan besar denmark melalui ESP3 guna menerangkan tiga pulau Karimunjawa selama 24 jam.

Adapun tiga pulau tersebut adalah pulau Parang, Genting, dan Nyamuk.



Saksikan juga video 'Jakarta akan Punya Pembangkit Listrik dari Sampah':

[Gambas:Video 20detik]

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads