Mengenai alat 'penghemat listrik' yang ternyata banyak diminati masyarakat, ternyata alat tersebut belum punya izin keamanan.
Pengamat Kelistrikan Benny Marbun menjelaskan, hingga saat ini belum ada alat untuk menghemat listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, awalnya alat yang dikatakan penghemat listrik ini intinya berisi komponen listrik bernama kompresor. Pada beberapa produk yang dipasarkan selain kapasitor juga dilengkapi saklar, lampu indikasi dan voltmeter (pengukur tegangan).
Alat ini digunakan sebagai penahan beban listrik reaktif kapasitif yang sanggup mengimbangi beban listrik. Beban listrik ini dalam iklan bisa meredam tingginya daya listrik dari berbagai alat-alat rumah tangga seperti motor listrik, kulkas, motor listrik AC dan motor pompa air.
"Setelah dilakukan pengujian alat yang katanya penghemat listrik ini tidak dapat menurunkan daya (Watt). Tapi bisa malah menambah dan mempengaruhi Watt. Sehingga alat ini tidak dapat menurunkan konsumsi energi aktif," kata dia.
Secara tegas ia mengatakan alat penghemat listrik tidak dapat menurunkan biaya pemakaian energi listrik.
"Setelah saya jelaskan tadi. Alat ini tidak dapat menurunkan tagihan rekening listrik," kata dia.
Dari hasil penelusuran detikFinance, di beberapa situs online beragam alat penghemat listrik banyak dijual secara umum.
Harganya mulai dari Rp 150.000- 200.000. Bentuknya beragam, ada yang berbentuk sederhana seperti terminal stopkontak ada pula yang bentuknya stop kontak biasa. Harganya disesuaikan dengan besarnya tegangan yang akan diredam oleh alat tersebut.
Saksikan juga video 'Ada Alat Penghemat Listrik, Pakar Energi: Tak Kurangi Tagihan':
(dna/dna)