Venezuela Krisis, RI Putar Otak Tentukan Harga Minyak

Venezuela Krisis, RI Putar Otak Tentukan Harga Minyak

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 06 Sep 2018 13:42 WIB
Ilustrasi tambang minyak/Foto: CNBC
Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut krisis ekonomi di Venezuela cukup menyulitkan pemerintah dalam menetapkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) untuk 2019.

Hal itu karena faktor global bakal berpengaruh terhadap tren harga minyak bumi di dunia ke depannya.


"Sulit untuk kita duga tren harga minyak bumi ke depan gimana, karena banyak faktor politik internasional, misal ketegangan di Iran, lalu perekonomian Venezuela, dan belahan dunia lain," kata Jonan di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jonan mengatakan, biasanya harga rata-rata minyak mentah Indonesia memiliki selisih harga sekitar US$ 2-4 dolar/barrel dengan minyak brent. Minyak brent merupakan salah satu jenis minyak mentah yang diperdagangkan di dunia.


Menurut Jonan tahun depan sulit mengetahui tren harga rata-rata minyak tersebut. Karena itu, pemerintah berupaya menetapkan asumsi harga ICP di 2019 yang mampu menyesuaikan pasar.

"Saat ini mungkin (minyak brent) kisaran US$ 77-78, tapi nggak tahu 2019 bakal naik terus apa turun terus. Kami kira kira yang tidak konservatif tapi bisa sesuaikan pasar," jelasnya.

"Sehingga kami usulkan angka yang sama dalam nota keuangan, range tinggi antara US$ 60-70, di nota keuangan 2019 diasumsikan US$ 70," tambahnya. (hns/hns)

Hide Ads