Hal itu karena faktor global bakal berpengaruh terhadap tren harga minyak bumi di dunia ke depannya.
"Sulit untuk kita duga tren harga minyak bumi ke depan gimana, karena banyak faktor politik internasional, misal ketegangan di Iran, lalu perekonomian Venezuela, dan belahan dunia lain," kata Jonan di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Venezuela Naikkan Harga BBM Bulan Depan |
Menurut Jonan tahun depan sulit mengetahui tren harga rata-rata minyak tersebut. Karena itu, pemerintah berupaya menetapkan asumsi harga ICP di 2019 yang mampu menyesuaikan pasar.
"Saat ini mungkin (minyak brent) kisaran US$ 77-78, tapi nggak tahu 2019 bakal naik terus apa turun terus. Kami kira kira yang tidak konservatif tapi bisa sesuaikan pasar," jelasnya.
"Sehingga kami usulkan angka yang sama dalam nota keuangan, range tinggi antara US$ 60-70, di nota keuangan 2019 diasumsikan US$ 70," tambahnya. (hns/hns)