Kedua SPBU Kompak ini merupakan titik ke-12 dan ke-13 yang diresmikan oleh Pertamina di tahun 2018. Peresmian SPBU Kompak ini merupakan realisasi komitmen pemerintah melalui program BBM Satu Harga yang dijalankan oleh Pertamina untuk menyediakan BBM dengan harga sama seperti wilayah lain di Indonesia.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Yuli Rachwati, mengungkapkan dengan diresmikannya SPBU Kompak di Wamena dan Tolikara, diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk memperoleh BBM. Sementara itu, di wilayah Kabupaten Tolikara sebelumnya belum ada lembaga penyalur, sehingga SPBU Bokondini menjadi yang pertama di Tolikara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengintip BBM Satu Harga di Pelosok Sumsel |
"Selama ini masyarakat Tolikara mendapatkan suplai BBM dari Wamena, kami harapkan masyarakat dapat dimudahkan dengan beroperasinya SPBU Kompak di Tolikara ini. Kami berharap agar BBM solar dan premium ini dapat tersalurkan dengan tepat sasaran bagi masyarakat dengan harga yang ditetapkan pemerintah sehingga dapat mendorong perekonomian daerah," tambah Yuli.
Menurutnya, dukungan dari BPH Migas bekerja sama dengan pemda dan TNI/Polri sangat diperlukan agar penyaluran BBM di Wamena dan Tolikara berjalan lancar.
Unit Manager Communication & CSR MOR VIII, Eko Kristiawan, mengungkapkan perlunya dukungan dari pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Tolikara untuk pendistribusian di wilayahnya sehingga dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.
Eko mengatakan supply point SPBU Wamena dan Bokondini berasal dari TBBM Jayapura yang disalurkan menggunakan moda transportasi udara yang ditempuh selama 1 jam ke Wamena dan 3 jam ke Tolikara. SPBU Kompak Wamena mendapatkan alokasi sebesar 60 KL per bulan dengan rincian 15 KL solar dan 45 KL premium. Sementara SPBU Bokondini 85 KL dengan alokasi 10 KL solar dan 65 KL premium.
"SPBU Kompak ini diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat agar tidak kesulitan mendapatkan BBM di Wamena dan Tolikara," tutup Eko. (idr/hns)