Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (17/9/2018).
"Kalau angka kita lihat overall total, sebenarnya lebih baik sekarang ini daripada kemarin itu angkanya," ujar Luhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Solusi KEIN Atasi Defisit Neraca Perdagangan |
Meski demikian, pemerintah sebenarnya berharap neraca bisa surplus bulan ini.
"Memang kita harapkan surplus ternyata masih minus sedikit satu, tapi sebenarnya membaik," ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengupayakan cara untuk meredam impor yang imbasnya diharapkan memperkuat rupiah. Caranya dengan mendorong pemakaian komponen dalam negeri, pariwisata, hingga biodiesel 20% atau B20.
"Teknis kami sekarang, seperti TKDN, biodiesel, pariwisata, itu B20 itu, dan kemudian insentif-insentif lagi dikerjain, sekarang lagi tahap penyusunan dan eksekusi," ujarnya.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI), imbuh Luhut, juga terus berupaya menjaga rupiah agar tidak terus melemah.
"Sekarang kita berhasil kelihatannya memitigasi itu, jadi bagaimana kredibilitas dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI melakukan PR-nya antara fiskal dengan moneter, saya kira dikelola sangat bagus," tutupnya. (zlf/zlf)