Direktur Logistic Supply Chain and Infrastructure Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan Pertamina mengalokasikan dana lebih dari Rp 140,5 miliar. Dari dana tersebut, senilai Rp 130 miliar dialokasikan untuk perbaikan sarana dan prasarana Terminal BBM Donggala dan Rp 10,5 miliar untuk kondisi cepat tanggap darurat.
"Pemulihan infrastruktur Terminal BBM Donggala dilakukan untuk memperkuat distribusi BBM dan non-BBM (Avtur) serta menjaga pasokan BBM dan Non BBM untuk wilayah Sulawesi Tengah, khususnya Palu dan Donggala pasca terjadinya Bencana Gempa Bumi dan Tsunami," jelas Gandhi dalam keterangan tertulis, Kamis (18/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gandhi menambahkan guna mendukung dan mempercepat proses pemulihan tersebut, dalam pelaksanaannya PT Pertamina (persero) bersinergi dengan BUMN. Dalam hal ini PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang pembangunan dermaga dan terminal bahan bakar minyak.
"Dengan sinergi, pemulihan infrastruktur Terminal BBM Donggala diharapkan dapat selesai lebih cepat dan dapat beroperasi dengan normal pada akhir tahun 2018 sehingga pelayanan PT Pertamina (Persero) kepada masyarakat Sulawesi Tengah dapat kembali normal," pungkas Gandhi.
Sementara itu untuk meningkatkan keandalan operasi serta konektivitas penyaluran, Pertamina juga melakukan upgrade sarana dan fasilitas, antara lain pembangunan kembali dermaga, upgrade pompa produk untuk penyaluran, upgrading metering system, modernisasi filling shed, upgrading pipa penerimaan dan penyaluran, revitalisasi sarana elektrikal, dan revitalisasi sarana safety. (mul/mpr)