Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta (APLSI) Arthur Simatupang menilai PLTSa memiliki potensi yang sangat besar di masa mendatang. Hal itu disampaikannya kepada para pengusaha produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dalam acara diskusi PwC bertajuk Power In Indonesia: Investment and Taxation Guide di WTC 3, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Menurut Arthur untuk mengetahui potensi dari PLTSa bisa dilihat dari banyaknya sampah di kota-kota besar. Bahkan sampah sering menimbulkan masalah di kota besar sekalipun seperti Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika membangun PLTSa selain lebih mudah untuk mencari sumber energi, juga bisa menyelesaikan masalah menggunungnya sampah tersebut.
"Jika tidak ditangani itu jadi masalah. Jadi salah satu jalan keluarnya itu ya menjadi energi," ujarnya.
Arthur mencatat, setidaknya dari total sampah yang di hasilkan kota-kota besar di Indonesia masih banyak yang belum dikelola dengan baik. Makassar menjadi pengelolaan sampah paling sedikit, hanya 70,2% dari total sampah 1.425 ton per hari yang sudah dikelola.
Ada beberapa perusahaan produsen listrik yang sudah mengoperasikan PLTSa, seperti PT Sumber Organik yang mengelola PLTSa Benowo Surabaya berkapasitas 1,62 MW dan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya di Palembang.
Tonton juga 'BPPT akan Gandeng Pemprov DKI Bangun PLTSa Bantargebang':
(das/ara)