Janji Dwi Soetjipto, Pacu Produksi hingga Cegah Mafia Migas

Janji Dwi Soetjipto, Pacu Produksi hingga Cegah Mafia Migas

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 04 Des 2018 09:58 WIB
Janji Dwi Soetjipto, Pacu Produksi hingga Cegah Mafia Migas
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kini punya nakhoda baru. Ia adalah Dwi Soetjipto, mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Dwi dilantik siang kemarin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Dwi menggantikan Kepala SKK Migas sebelumnya Amien Sunaryadi yang memasuki masa pensiun.

Dilantiknya Dwi sekaligus menjadi jawaban atas rumor yang berkembang belakangan ini, di mana ia digadang-gadang jadi Kepala SKK Migas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai dilantik, sejumlah pekerjaan kini tengah menunggu dirampungkan oleh Dwi Soetjipto. Berikut berita selengkapnya seperti dirangkum detikFinance:
Saat pelantikan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan sejumlah pesan kepada Dwi Soetjipto. Jonan meminta agar Dwi melanjutkan capaian positif yang sudah dilakukan pendahulunya Amien Sunaryadi.

"Saya tidak pernah melihat yang bekerja dengan saya, yang bisa mengubah organisasi yang sangat baik. Memang akhirnya anak buah Pak Amien merasa kurang nyaman, ya ada," kata dia saat pelantikan di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018).

Kemudian, Jonan juga meminta Dwi untuk meningkatkan cadangan minyak nasional melalui kegiatan eksplorasi.

"Juga tadi yang dikemukakan Pak Amien, betul meningkatkan cadangan, eksplorasi," tambahnya.

Kemudian, Jonan juga berpesan agar dalam terus mendorong pemanfaatan komponen dalam negeri.

"Dan terakhir pesan Bapak Presiden semaksimal mungkin menggunakan TKDN," ujarnya.

Dwi Soetjipto memiliki sejumlah rencana yang akan dikerjakan. Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) ini menyatakan, akan meneruskan perbaikan tata kelola yang dilakukan Amien Sunaryadi.

"Jadi saya diskusi dengan Pak Amien dan kita dengar semua arahan Pak Menteri, dan Presiden juga. Tentu yang pertama apa yang sudah dihasilkan Pak Amien khususnya masalah organisasi dan governance tentu saja harus dilakukan," kata dia.

Kemudian, dia menuturkan, akan menyelesaikan sejumlah hal yang tertunda. Salah satunya terkait dengan rencana kerja SKK Migas.

"Dalam tiga bulan pertama ada beberapa pending matters yang kita selesaikan, rencana kerja 2019, beberapa PoD (plan of development) yang apa namanya pending yang harus kita selesaikan," ujarnya.

Selain itu, Dwi juga mengatakan, akan mendorong investasi di industri migas. Hal ini untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

"Untuk meningkatkan produksi ini harus ada investasi, tentu saja investasi tahun 2018 akan berdampak 2019. Demikian juga 2019 kalau ada investasi akan berdampak di 2020 itu peningkatan produksi. Jadi oleh karena itu nanti kendala-kendala yang berkaitan dengan upaya peningkatan produksi akan kami diskusikan dengan Pak Menteri," paparnya.

"Mengenai cadangan, Pak Amien juga sampaikan butuh investasi besar, peningkatan cadangan ini harus dilakukan melalui kegiatan eksplorasi yang masif perlu banyak mengundang investor. Hal-hal yang berkaitan bagaimana bisa memberikan mengatasi kendala-kendala nanti kita akan diskusikan nanti kita laporkan ke Pak Menteri," tambahnya.

Dwi Soetjipto mengatakan akan mendorong produksi migas nasional. Caranya, dengan mendorong kegiatan eksplorasi.

Dwi mengatakan, juga akan mendorong PT Pertamina (Persero) untuk eksplorasi. Mantan bos menyatakan tak akan memanjakan Pertamina.

"Sesuatu kalau memanjakan sesuatu, pasti dia tidak akan maju, untuk bisa maju nggak boleh dimanjakan. Sama dengan anak juga begitu," kata Dwi.

Dwi menambahkan, Pertamina tak akan dimanja atau mendapat perlakuan khusus.

"Nggak boleh (dimanja)," tambahnya.

Dwi Soetjipto berkomitmen untuk mencegah adanya mafia dalam industri migas seperti Kepala SKK Migas sebelumnya Amien Sunaryadi. Dwi menuturkan, sistem yang telah dibangun Amien Sunaryadi sudah cukup baik dalam mencegah mafia migas. Dia bilang, akan meneruskan tata kelola yang telah dibangun selama ini.

"Jadi apa yang dirintis, dibangun Pak Amien mengenai governance dan organisasi saya kira menjadi pondasi yang bagus untuk kita meneruskan bangunan SKK Migas ke depan sehingga bisa terhindari intervensi pihak yang lain," ujarnya di Kantor SKK Migas.

Terlebih, tata kelola yang dibangun Amien Sunaryadi sudah diakui.

"Apalagi SKK Migas mendapat ISO (Organization for Standardization), di mana ISO anti korupsi manajemen yang kita harapkan mencegah, sekarang tinggal manusianya untuk mengimplementasikan," ujarnya.

Dwi melanjutkan, sistem menjadi kunci dalam menghindari praktik tidak sehat. Maka dari itu, Dwi bilang akan mencari apa saja yang perlu diperbaiki.

"Dalam menghindari intervensi pihak tertentu tidak lain membangun sistem, Pak Amien sudah mulai mengcreate sistem, nanti kita lihat hal-hal apa yang perlu kita teruskan untuk bisa menghindari," terangnya.

Industri migas sendiri bukan barang baru bagi Dwi Soetjipto. Sebab, sebelumnya ia adalah Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Lantas, apakah saat dia bergelut di industri migas banyak mafianya? Dwi hanya bilang tak pernah menghitungnya. Yang pasti, dia berupaya membangun sistem yang baik.

"Saya tidak menghitung-hitung ada mafia. Saya mencoba membangun sistem sehingga orang mendapatkan fairness dalam berhubungan, bermitra bisnis dengan Pertamina," ungkapnya.

Keberadaan Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto di SKK Migas diharapkan dapat melanjutkan pemberantasan mafia migas baik di internal SKK Migas sendiri maupun KKKS. Apalagi, Dwi dianggap memiliki pengalaman yang cukup di industri migas.

"Saya kira dia (Dwi Soetjipto) sudah cukup berpengalaman dalam industri migas ini, sudah cukup paham dengan seluk-beluknya industri migas, sehingga saya kira ke depan SKK Migas bisa lebih baik lagi, bahkan bisa lebih tegas kepada KKKS yang nakal," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan saat dihubungi detikFinance, Senin (3/12/2018).

Mamit menceritakan, pemberantasan kegiatan negatif di sektor migas sudah dilakukan lebih dahulu oleh Amien Sunaryadi ketika menjabat sebagai Kepala SKK Migas. Pada saat itu, kata Mamit, Amien Sunaryadi melakukan bersih-bersih di internal SKK Migas terlebih dahulu.

"Dalam artian karyawan SKK Migas yang memiliki track record buruk banyak yang digeser dia bahkan yang ketahuan banyak yang dikeluarkan oleh Pak Amien," jelas Mamit.

Dengan modal organisasi yang lebih transparan di bawah kepemimpinan Amien Sunaryadi, Mamit berharap sosok Dwi Soetjipto pun bisa melanjutkannya. Agar, negara tidak melulu harus dirugikan akibat permainan nakal KKKS.

"Jangan sampai nanti kan masih banyak skema cost recovery jangan sampai banyak item atau temuan yang memang harusnya tidak di cost recovey harus di cost recovery kan karena memang ada KKKS yang nakal, misalnya seperti itu. Nah ini di zamannya Pak Amin sudah mulai dilakukan," jelas dia.

Untuk tahap awal, kata Mamit, Mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia ini harus tetap melakukan pembenahan di internal SKK Migas. Setelah urusan ini selesai, baru menyasar kepada KKKS yang selama ini terindikasi nakal.

"Pak Tjip juga harus memperhatikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh KKKS, sehingga tidak terjadi kegiatan yang merugikan negara, apalagi skemanya masih cost recovery, bentuk pengawasan KKKS harus benar-benar ketat lagi, jangan sampai kita tertipu," tutupnya.

Hide Ads