Pengembangan Kilang Balikpapan melibatkan beberapa perusahaan yakni SK Engineering & Contruction Co Ltd, Hyundai Engeering Co Ltd, PT Rekayasa Industri, dan PT PP.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, nilai kontrak yang diteken ialah US$ 4 miliar atau sekitar Rp 58 triliun (kurs: Rp 14.500/dolar AS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai EPC tahap I US$ 4 billion," kata Nicke di kantornya, Senin (10/12/2018).
Nicke mengatakan, pembangunan kilang terdiri dari 2 tahap. Semuanya, kata Nicke rampung tahun 2023.
"Target 2023 ini untuk tahap I, tahap II akan selesai bersamaan," ujarnya.
Nicke mengatakan, adanya proyek ini akan meningkatkan produksi Pertamina.
"Baru saja kita saksikan penandatangan dua project besar yang pertama EPC contract RDMP Balikapapan. Jadi kita menambah kapasitas dari 260 barel per hari menjadi 360 barel per hari," kata dia.
Tonton juga 'Melongok ke Kilang Badak, Produsen Gas Alam Cair Tanah Air':