Pengembangan Kilang Balikpapan resmi dimulai. Hal itu ditandai dengan penandatangan kontrak engineering, procurement dan construction (EPC) yang berlangsung di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) pagi ini.
Hari ini, berlangsung juga penandatangan framework agreement grass root refinery (GRR) Bontang.
Penandatangan tersebut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, adanya proyek ini akan meningkatkan produksi Pertamina.
"Baru saja kita saksikan penandatangan dua project besar yang pertama EPC contract RDMP Balikapapan. Jadi kita menambah kapasitas dari 260 barel per hari menjadi 360 barel per hari," ujarnya di Kantor Pertamina Jakarta, Senin (10/12/2018).
Kemudian, dia bilang, Kilang Balikpapan akan meningkatkan kualitas bahan bakar minyak yang dihasilkan. "Dan produksi yang sebelumnya Euro 2, ini kita produksi Euro 5," katanya.
Nicke melanjutkan, untuk Kilang Bontang tidak hanya memproduksi bahan bakar namun juga petrokimia.
"Ini kado ulang tahun untuk Pertamina. Setelah sekian lama kita tidak membangun refinery dan ini juga petrochemical yang akan kita bangun pertama," ujarnya.
Adapun perusahaan yang terlibat dalam proyek ini antara lain SK Engineering & Contruction Co Ltd, Hyundai Engeering Co Ltd, PT Rekayasa Industri, PT PP, serta Overseas Oil & Gas LLC.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga 'Melongok ke Kilang Badak, Produsen Gas Alam Cair Tanah Air':