Inalum Balik Modal 4 Tahun, Kok Tak Langsung Bayar Utang?

Inalum Balik Modal 4 Tahun, Kok Tak Langsung Bayar Utang?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 28 Des 2018 15:54 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - PT Inalum (Persero) bisa saja mengembalikan uang dari penerbitan surat utang global sebesar US$ 4 miliar dalam empat tahun ke depan. Namun, hal tersebut tak dilakukan Inalum.

Apa alasannya?

"Bukan masalah bisa nggak bisa, kalau saya tutup empat tahun harganya (obligasi) berubah. Akan mempengaruhi di pasar, jelek sekali saya," kata Direktur Keuangan Inalum Orias Petrus Moedak dalam wawancara khusus dengan detikFinance di kantornya, Kamis (27/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Logikanya mereka bahwa empat tahun balik modal. Duitnya saya simpan tunggu 30 tahun kan juga boleh. Itu uang yang kita terima 4-5 tahun sama seperti modal kita," tambahnya.

Untuk diketahui, Inalum menerbitkan surat utang global senilai US$ 4 miliar untuk mencaplok saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 51%. Mulanya, kepemilikannya hanya 9%.

Orias mengatakan, dengan memiliki saham 51%, Inalum mampu mengembalikan surat utang senilai US$ 4 miliar selama empat tahun. Sebab, dengan hitungan kasar laba PTFI sekitar US$ 2 miliar per tahun, Inalum mendapat dividen sebesar US$ 1 miliar dari separuh kepemilikan PTFI.

"Kalau US$ 2 miliar labanya, saya dapat US$ 1 miliar, dia dapat US$ 1 miliar. Kalau dapat US$ 1 miliar setiap tahun selama 20 tahun you mau nggak bayar US$ 4 miliar, mau dong. Nggak usah itung rumit. Jangankan nggak usah hitungannya juga sudah benar transaksinya. Hitungan kampung saja, you dapat US$ 1 miliar selama 20 tahun you bayar US$ 4 miliar, bayar nggak? Bayar dong," terangnya.


Dia menambahkan, kemampuan bayar Inalum juga sudah dihitung oleh sekitar 300 investor institusi global. Investor itu, lanjutnya, mengelola aset dari miliar dolar hingga triliun dolar Amerika Serikat (AS).

"Yang menghitung ini sekitar 300 investor seluruh dunia, yang nggak ada hubungan satu sama lain, kompetisi satu sama lain. Mereka sangat percaya 'dengkul' kita sangat mampu bayar. Ini 300-an investor percaya bahwa Inalum sanggup bayar, transaksi akan jadi. Mereka semua percaya itu," tutupnya. (ara/ara)

Hide Ads