"Kita sudah tahulah itu mengenai HoA (head of agreement), tadi yang baru baru deklarasi politik sebetulnya itu, tapi bukan ikatan hukum bisnis yang mengikat tapi slogan-slogannya luar biasa. Seperti baru pemerintahan Jokowi-lah, setelah 50 tahun ke Ibu Pertiwi, kita sekarang miliki 51 % dan semua gombal-gombal lain," kata dia di DPR RI Jakarta, Kamis (26/7/2018).
"Ini penyesatan pencitraan yang menurut saya agak keterluan," sambungnya.
Dia mengatakan, pengambilalihan saham itu terjadi apabila sudah ada rapat umum pemegang saham. Kemudian, sudah ada transaksi pembelian saham.
"Kita tahu kalau 51% balik ke Indonesia berarti ada RUPS ini dialihkan ke sini, sudah ada pembayarannya, ada nota akta notarisnya ini tidak ada semua. Tipu bin tipulah," kata dia.
Pada kesempatan lain, Politikus Senior dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyoroti masalah Blok Rokan. Amien menantang Presiden Jokowi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk mengambil pengelolaan Blok Rokan.
Amien mengatakan, Jokowi bakal membuat gebrakan jika berani mengambilalih pengelolaan blok tersebut. Blok Rokan sendiri masa kontraknya akan habis pada 2021. Sejak 1971, Blok Rokan dikuasai perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Cevron.
Blok Rokan sendiri memiliki dua lapangan minyak raksasa, Minas dan Duri. Lapangan Minas telah memproduksi 4,5 miliar barel minyak dari 1970 dan menjadikannya lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara. Pada masa jayanya, lapangan ini mampu memproduksi 1 juta barel per hari (bph).
"Kalau betul Blok Rokan bisa kembali ke Ibu Pertiwi, ke Pertamina, ini sebuah terobosan luar biasa. Cuma berani nggak Jonan, berani nggak Pak Jokowi? kalau berani ya luar biasa," tutur Amien Rais di gedung Nusantara V, MPR RI, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Amien menyampaikan hal itu dalam seminar nasional yang digelar oleh perkumpulan bernama Gerakan Rakyat untuk Kedaulatan Blok Rokan (GRKBR). Selain membahas tentang seluk beluk Blok Rokan, acara ini juga diisi dengan penandatangan Petisi Rakyat Untuk Blok Rokan.
"Mudah-mudahan blok-blok lain bahkan termasuk Freeport juga bisa kembali. Jadi ini sebuah aksi politik, aksi kebangsaan, aksi patriotik, aksi pembela bangsa dan rakyat," tambah Amien.