Direktur Utama Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hal itu disebabkan oleh menurunnya produksi PTFI. Penurunan produksi ini disebabkan adanya perpindahan produksi dari tambang terbuka (open pit) ke bawah tanah (underground).
"Sudah dihitung, bottom line kita nggak pakai dividen 2 tahun, 2021 mulai ada sedikit," kata dia di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah US$ 2 billion (miliar)," ujarnya.
Sebelum, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot menyebut, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) PTFI turun dari US$ 4 miliar pada 2018 menjadi sekitar US$ 1 miliar di 2019.
Budi mengatakan, penurunan produksi ini sudah diperhitungkan Inalum dan tidak mengganggu kinerja perusahaan.
"Nggak, Inalum kan sudah dihitung, itu kan sudah diperhitungkan," tutupnya.