"(Bottom line 2023?) Sudah US$ 2 billion (miliar)," kata Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).
Inalum sendiri saat ini menggenggam 51% saham PTFI. Pembayaran saham PTFI dilakukan pada 21 Desember 2018 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Budi mengatakan, produksi PTFI akan menurun di 2019. Sebab, terjadi perpindahan produksi dari tambang terbuka (open pit) menjadi bawah tanah (underground).
Budi mengatakan, selama 2 tahun yakni 2019 dan 2020, Inalum tak mendapat dividen dari PTFI. Inalum, kata dia, akan menerima dividen mulai tahun 2021.
"Sudah dihitung, bottom line kita nggak pakai dividen 2 tahun, 2021 mulai ada sedikit," ungkapnya.
Budi menambahkan, penurunan produksi sudah diperhitungkan dan tidak mengganggu kinerja Inalum.
"Enggak (ganggu), Inalum kan sudah dihitung, itu kan sudah diperhitungkan," tutupnya.











































