Untuk mencapai 35.000 MW memang tidak kilat. Sejak diluncurkan pada Mei 2015, pembangkit yang beroperasi baru 8%.
Lalu, sejauh mana program 35.000 MW berjalan? Berapa pembangkit yang dapat beroperasi tahun ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek 35.000 MW yang Beroperasi Baru 8%
Ilustrasi/Foto: Lamhot Aritonang
|
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, 52% dalam tahap konstruksi itu setara dengan 18.207 MW. Sebagian, akan rampung tahun ini.
"Saya yakin tahun 2019 dari 18.000 MW, sekitar 40%-nya sudah memasuki COD, total 12.000 MW, dari 18.000 MW," kata dia di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).
Dengan beroperasinya sebagian pembangkit di 2019, maka secara persentase, program 35.000 MW akan terealisasi 45%.
"Jadi hampir 45% dari pada total proyek 35.000 MW, kan total 35.000 MW sampai 2024," ungkapnya.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu mengatakan, program 35.000 MW berjalan dengan baik. Sebab, banyak proyek sudah masuk tahap konstruksi. Kemudian yang sudah berkontrak 11.467 MW, tahap pengadaan 1.683 MW dan perencanaan 954 MW.
"Sampai dengan 15 Desember 2018, proyek pembangkit yang memasuki tahap COD sekitar 8%, konstruksi 52%, kemudian telah kontrak atau PPA 32% proses pengadaan 5%, perencanaan 3%," terangnya.
"Sebenarnya sudah cukup maju, karena hanya 8% belum terealisasikan, perencanaan dan pengadaan 8%," terangnya.
Kapasitas Terpasang Ditargetkan 66.565 MW di 2019
Ilustrasi/Foto: Dikhy Sasra
|
"Target (2019) kapasitas 66,5 gigawatt (GW)," kata dia.
Dia melanjutkan, target investasi 2019 sebesar US$ 12,04 miliar. Angka ini lebih tinggi dibanding posisi tahun sebelumnya sebanyak US$ 11,28 miliar.
Andy bilang, pemerintah juga akan meningkatkan rata-rata konsumsi listrik sebesar 1.200 kWh per kapita, naik dari tahun 2018 sebesar 1.064 per kapita.
Baca juga: Baru 8% Proyek 35.000 MW yang Beroperasi |
Konsumsi listrik Indonesia saat ini juga masih di bawah negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.
"Tahun lalu 1.064 kwh per kapita memang masih jauh, Malaysia 4.000 kWh per kapita, Singapura 8.000 kWh per kapita. Tapi DKI 3.500 lho kwh per kapita," sambungnya.
Lanjutnya, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi menjadi 99,9% tahun ini. Angka ini meningkat dibanding realisasi 2018 sebesar 98,30%.