Defisit Migas US$ 12,4 M, Lebih Besar dari Neraca Dagang

Defisit Migas US$ 12,4 M, Lebih Besar dari Neraca Dagang

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 16 Jan 2019 20:35 WIB
Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta - Angka defisit ekspor dan impor migas selama tahun 2018 ternyata lebih besar dibandingkan dengan defisit neraca perdagangan Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan Indonesia selama 2018 sebesar US$ 8,57 miliar. Angka itu diperoleh dari kumulatif ekspor dari Januari-Desember sebesar US$ 180,05 miliar dan impor kumulatif sebesar US$ 188,62 miliar.

Berdasarkan data BPS yang dikutip, Jakarta, Rabu (16/1/2019). Defisit migas tercatat US$ 12,40 miliar atau lebih tinggi dari neraca dagangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Defisit itu disebabkan oleh tingginya impor migas dibandigkan ekspornya. Tercatat, impor migas selama 2018 sebesar US$ 29,80 miliar dan ekspornya US$ 17,40 miliar atau ada selisih US$ 12,40 miliar.


Impor migas yang paling tinggi terjadi pada hasil minyak yang sebesar US$ 17,58 miliar, sedangkan ekspornya hanya US$ 1,6 miliar sehingga ada selisih US$ 15,94 miliar.

Kemudian disusul oleh impor minyak mentah yang sebesar US$ 9,16 miliar dam ekspornya US$ 5,12 miliar atau ada selisih US$ 4,04 miliar.

Untuk gas, BPS mencatat masih surplus sebesar US$ 7,58 miliar dikarenakan ekspornya US$ 10,64 miliar dan impornya sebesar US$ 3,06 miliar.

Sedangkan untuk non migas tercatat masih surlpus sebesar US$ 3,83 miliar yang dikarenakan ekspornya sebesar US$ 162,65 miliar dan impornya US$ 158,81 miliar.

(hek/fdl)

Hide Ads