Dia bilang, sejatinya tak ada trik khusus dalam proses negosiasi Freeport Indonesia. Kuncinya adalah menempatkan hak dan kewajiban kedua belah pihak dengan baik dan berimbang sehingga proses negosiasi bisa dijalani dengan baik.
"Kalau kita lihat dari konstitusi dan perjanjian dengan Freeport, yang paling penting bagaimana kita negosiasi dengan Freeport secara fair," katanya dalam acara Indonesia Millenials Summit 2019 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dengan tak memiliki trik apa-apa justru negosiasi bisa selesai. Termasuk tidak adanya kepentingan yang dimiliki Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam proses negosiasi tersebut.
"Trik jitu, yang pertama pak Jokowi nggak punya agenda apa-apa," kata Jonan.
"Kedua, menurut saya tim yang ditunjuk bersama Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Jadi nggak ada pikiran lain-lain. Jadi sebenarnya nggak ada trik sama sekali," lanjutnya.
Jonan sendiri mengaku negosiasi yang dilakukan dengan Freeport Indonesia tidak mudah lantaran prosesnya yang amat detail. Namun kini kesepakatan telah diteken di mana Indonesia menguasai 51% saham atas kepemilikan Freeport Indonesia. (eds/ara)