"Saka 100% masih di PGN, secara sub holding gas, kami kan lebih fokus transmisi distribusi dan ritel gas listrik. Jadi memang akan diintegrasikan dengan Pertamina, tapi masih dalam tahap pembicaraan," kata Gigih di Kementerian BUMN, Selasa (12/2/2019).
Dia menjelaskan, untuk proses integrasi dengan Pertamina akan dilakukan due diligence dan perhitungan valuasi. Namun Gigih belum menyebutkan berapa besar valuasi untuk proses integrasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gigih menjelaskan dalam proses integrasi tersebut dimungkinkan ada proses pertukaran aset antara Pertamina dan Saka Energi. Dia menyebutkan fokus utama PGN saat ini menyelesaikan 50% sisa proses pembayaran Pertagas.
Sepanjang tahun ini, PGN menargetkan pendapatan mencapai Rp 5 triliun, realisasi tahun lalu Rp 4 triliun. Hal ini karena volume permintaan akhir tahun lalu mengalami kenaikan. Pada 2018 laba PGN tercatat US$ 150 juta.
Baca juga: Benarkah Harga Avtur RI Termahal di ASEAN? |