Atas temuan itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Bumi dan Gas Bumi (SKK Migas) dan pihak Repsol melakukan pengumuman hari ini di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
"Kemarin kita kan masih belum bilang. Kalau mereka sudah blang angka, ya itu jadi pedoman. Potensi lebih kurang 2 TCF. Asumsi sekarang, rig 1.500 HB. Kadang dikerjakan bertahun tahun enggak dapat, dengan kedalaman 2.430 meter dapat cadangan," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Repsol sendiri telah melakukan tes produksi sejak 10 Februari lalu. Eksplorasi yang dilakukan Repsol sendiri dibantu oleh dua anggota konsorsium lainnya, yakni Petronas dan Mitsui Oil Exploration. Pengerjaan Repsol di WK Sakakemang dilakukan setelah perusahaan tersebut berhasil membeli operator sebelumnya, Talisman, pada 2015.
Cadangan itu berada di Sumur Kaliberau Dalam (KBD) 2x yang berlokasi di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Itu menjadi sumur eksplorasi kedua Repsol di Blok Sakakemang.
Di tempat yang sama, Exploration Manager South East Asia Repsol, David Remos Herrero percaya bahwa temuan cadangan gas baru itu memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
"Semoga bisa cepat produksi. Tentu saja ini sangat bernilai ekonomis," ujarnya.
(das/eds)