Bantuan tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk melistriki seluruh negeri. Bantuan secara simbolis diberikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Rida Mulyana dan Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana di Sumedang, Jawa Barat.
"Ini hanya sebagian kecil dari komitmen pemerintah untuk melistriki negeri. Selain rasio elektrifikasi yang terus kita kejar, harga energi listrik pun harus terjangkau, sehingga masyarakat merasakan energi berkeadilan," ungkap Rida, dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rida menjelaskan, upaya tersebut dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu bagi masyarakat yang tinggal di wilayah atau desa yang dekat dengan instalasi tenaga listrik dengan cara perluasan jaringan listrik PLN dari desa berlistrik terdekat.
Kedua, bagi masyarakat yang tinggal bersama dalam wilayah atau desa, tetapi jauh dari instalasi tenaga listrik yang ada, solusinya adalah dengan pembangunan microgrid offgrid. Terakhir, untuk masyarakat yang tinggal terpencar pada suatu wilayah/desa dan jauh dari instalasi tenaga listrik, cara melistrikinya adalah dengan memberikan LTSHE.
Menurut Rida, upaya melistriki masyarakat tersebut membuahkan hasil positif, di mana rasio elektrifikasi (perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga) dari tahun ke tahun terus meningkat. Hingga akhir tahun 2018, rasio elektrifikasi nasional mencapai 98,3%. Rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat bahkan lebih tinggi dari angka nasional, yaitu 99%, sedangkan Kabupaten Sumedang mencapai angka 99%.
Penyerahan LTSHE dan PJU-TS ini pun disambut gembira oleh masyarakat Sumedang. Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan masih ada 5.054 rumah tangga miskin di Sumedang yang belum berlistrik. Donny berharap warganya tersebut dapat segera terlistriki mengingat ada beberapa lokasi yang ongrid maupun offgrid.
"Pemerintah Kabupaten Sumedang akan segera melakukan pendataan berdasarkan nama dan alamat calon penerima manfaat untuk akuntabilitas data penerima," ungkapnya.
Sebagai informasi, saat ini sistem kelistrikan di Kabupaten Sumedang disuplai oleh GITET 500 kV Tasikmalaya dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Drajat dan PLTP Wayang Windu. Ke depannya pemerintah bersama PT PLN akan membangun PLTA Jatigede berkapasitas 2 x 55 MW dan direncanakan beroperasi komersial (COD) pada tahun 2020, serta PLTP Tampomas (45 MW) yang direncanakan beroperasi komersial tahun 2025. (idr/hns)