Jonan mengatakan, dari sisi ketahanan migas produksi Indonesia terbatas. Apalagi belum ada penemuan lapangan migas besar lagi yang bisa dilakukan oleh perusahaan nasional.
"IDD, besar sih, produksi paling 600-800 MMSCF. Masela juga lebih besar lagi. Repsol juga juga besar tuh. Minyak eksplorasi. Medco nemu apa? Pertamina nemu apa? Nggak ada penemuan besar," ujarnya di Energy Building, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jonan lapangan Migas yang terakhir ditemukan dengan cadangan yang besar adalah Blok Cepu. Namun dia perkirakan cadangan di blok tersebut akan habis dalam waktu 15 tahun.
"Itu sih nggak akan lama tapi saya pikir 15 tahun paling. Nggak ada lagi yang besar. Pertamina cadangan lalu eksploitasi kapan terakhir? 1967. Sumur Jati Barang," ujarnya.
Seperti diketahui IDD atau proyek ultra laut yang bisa memproduksi 1.120 MMSCFD dan 40.000 barel minyak di temukan oleh Chevron. Lalu Blok Masela yang memiliki lapangan Abadi ditemukan oleh Inpex-Shell dan Blok Sakakemang ditemukan oleh konsorsium Repsol, Petronas, dan Mitsui Oil Exploration Co. Ltd.
Tonton juga video Jaringan Gas Tekan Impor LPG Hingga Rp 216 M dalam Setahun: