"Cilacap sampai hari ini kami belum mendapat kesepakatan dengan Saudi Aramco yang kita jadikan partner, terkait item valuasi eksisting refienery," kata Nicke di Komisi VII DPR Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Dia mengatakan, jika tak ada keputusan sampai akhir Juni nanti, Pertamina akan mengusulkan supaya pengembangan kilang ini dilakukan secara mandiri.
"Kita tunggu sampai Juni kontrak atau kesepakatan dengan Aramco berakhir 30 Juni 2019, jika tidak terjadi kesepakatan kita usulkan pemerintah di mana kita melakukan secara mandiri seperti RDMP Balikpapan kita lanjutkan dulu, jalan duluan, baru kita pilih partnernya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penetapan operasi yang dikeluarkan Gubernur di-PTUN-kan oleh 23 warga dan kemudian menang dan penlok dinyatakan batal. Kita lakukan kasasi ke Mahkamah Agung," ujarnya.
"Namun demikian kami mencari opsi lain, untuk lahan kita studi reklamasi sehingga kekurangan lahan sekitar 400 hektare (ha), perlunya 800 ha. 400 ha lahan milik LHK dan Pak Presiden menyetujui untuk dilakukan tukar-menukar. Masih diperlukan 400 ha, jika dengan warga berlarut-larut kami juga melakukan studi reklamasi sehingga proyek ini terus berjalan," ujarnya.
Tonton video terbaru Topreneur, inspirasi bisnis kerajinan tangan beromzet Rp 30 juta/ bulan berikut ini: