"Keterbatasan infrastruktur, lalu industri hilir dalam negeri belum terbentuk. Itu masih jadi PR kita semua," katanya dalam diskusi publik bertajuk Kebijakan Strategis Tata Kelola Pertambangan di Kuningan, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Selain itu, faktor global juga masih sangat mempengaruhi industri pertambangan di dalam negeri. Hal itu juga menjadi salah satu tantangan di industri ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Emas Antam Dijual Rp 705.000/Gram |
"Tantangan dari luar, industri pertambangan sangat dipengaruhi dari luar atau global. Jadi walaupun kita menggenjot, tapi permintaan di luar nggak ada ya sama saja percuma," katanya.
Marentyas mencontohkan dalam hal batu bara. Dia menyebut hilirisasi batu bara masih belum layak secara ekonomi. Batu bara dinilai tak terlalu menguntungkan karena masih menjadi sumber energi yang murah dan berlimpah.
"Tantangannya hilirisasi batu bara masih belum layak secara ekonomi. Dinilai belum menguntungkan. Kedua batu bara masih jadi sumber energi yang murah dan melimpah," katanya.