Anggota DPR Ngotot Tak Ada Stok BBM Satu Harga di Dapil, Ini Faktanya

Anggota DPR Ngotot Tak Ada Stok BBM Satu Harga di Dapil, Ini Faktanya

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 18 Jul 2019 22:31 WIB
Program BBM Satu Harga/Foto: Muslimin Abbas/detikcom
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sempat debat panas dengan anggota Komisi VII DPR, Ari Yusnita, mengenai program BBM satu harga. Hal itu bermula ketika Ari menanyakan keberhasilan program tersebut di dapilnya, yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Menurutnya, Dia menemukan SPBU BBM satu harga tidak memiliki stok, namun hal itu dibantah oleh Jonan dengan menanyakan bukti dan waktu kapan kejadian itu terjadi.

Jonan mengaku memiliki bukti kedua BBM Satu Harga yang dimaksud beroperasi. BPH Migas pun menjabarkan data pengoperasian BBM satu harga di dua wilayah tersebut.


Kepala BPH Fansrullah Asa mengatakan dua SPBU yang didebatkan berlokasi di Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan. SPBU itu dioperasikan oleh PT Semaring Jaya Sakti sejak September 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penebusan serta pengantaran berlangsung setiap bulannya sampai dengan sekarang," kata Fansrullah kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Pengiriman BBM dilakukan oleh PT Pelita Air Service menggunakan air tracktor AT-802 dan hanya terkendala apabila curah hujan tinggi.

Menurut Fansrullah, sampai dengan saat ini penebusan dan penyaluran terpantau lancar serta rutin dilakukan koordinasi dengan Pemda Kabupaten Nunukan apabila ada kendala di lapangan.

Adapun di wilayah Kaltim dan Kaltara terdapat 14 SPBU BBM satu harga. Di mana ada enam SPBU di Kaltim dan delapan SPBU di Kaltara.

Khusus untuk wilayah Krayan Kabupaten Nunukan, lanjut Fansrullah, rata-rata realisasi penyaluran SPBU PT Semarin Jaya Sakti sebesar 1,97 KL per hari dan SPBU CV Prima Energi 3,31 KL per hari di 2019.

Sedangkan posisi stok hingga per tanggal 17 Juli 2019, untuk SPBU mili PT Semaring Jaya Sakti, yitu Premium sebanyak 3.139 liter, dan Solar sebanyak 4.805 liter. Sedangkan SPBU milik CV Prima Energi untuk premium sebanyak 782 liter dan Solar sebanyak 3.215 liter.


Lebih lanjut Fansrullah menyebut, setiap pengiriman BBM ke lokasi 3T disaksikan dan ditandatangani oleh perwakilan pemda setempat dan kami monitor stok dan penjualannya secara harian dan juga dilaporkan ke kantor pusat.

"Jika terjadi kekosongan hanya beberapa saat karena memang kondisi kendala teknis dilapangan yg beragam dikarenakan, seperti kondisi cuaca menjadi faktor penentu karena jika cuaca buruk, maka penerbangan tertunda," ungkap dia.

(hek/dna)

Hide Ads