Cegah Elpiji Langka, Pertamina Tambah Pasokan di Cirebon Cs

Cegah Elpiji Langka, Pertamina Tambah Pasokan di Cirebon Cs

Sudirman Wamad - detikFinance
Sabtu, 27 Jul 2019 16:30 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Cirebon - Selama empat pekan terakhir Pertamina menambahkan pasokan elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) sebanyak 187 ribu tabung. Penambahan pasokan tersebut untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji bersubsidi di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajkuning).

Terlebih lagi, beberapa pekan terakhir pasokan elpiji sempat langkan lantaran adanya pengalihan penggunaan elpiji subsidi yang dilakukan oleh petani di Indramayu. Tak sedikit petani Indramayu yang menggunakan elpiji bersubsidi untuk bahan bakar pompa air.

"Pasokan fakultatif ini dilakukan selama bulan Juli. Totalnya 100% dari alokasi harian normal, yakni lebih dari 187 ribu tabung," kata Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami kepada detikcom, Sabtu (27/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewi mengatakan dengan adanya pasokan tambahan itu ketersedian elpiji bersubsidi saat terbilang aman, termausk elpiji non subsidi. "Sekarang sudah tidak telrihat antrean pembelian di pangkalan-pangkalan" katanya.

Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli elipiji bersubsidi di pangkalan resmi guna mengantisipasi terjadinya lonjakan harga. Saat ini, lanjut Dewi, harga eceran tertinggi (HET) elpiji bersubsidi tiga kilogram sebesar Rp 16 ribu.

"Kalau ada pangkalan yang menjual di atas HET kita akan berikan sanksi, mulai dari sanksi administrasi hingga pemutusan hubungan usaha (PHU) kepada agen atau pangkalan tersebut," ucap Dewi.


Dewi juga mendorong agar masyarakat yang sejahtera menggunakan elpiji non subsidi, seperti elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram. "Sebenarnya elpiji tiga kilogram bersubsidi itu diperuntukkan untuk masyarakat pra sejahtera atau usaha mikro sesuai aturan," tegasnya.

Sebelumnya, Pertamina menambah pasokan gas elpiji 3 Kilogram di Ciayumajkuning. Penambahan pasokan itu lantaran petani di wilayah tersebut banyak yang mengalihfungsikan gas elpiji 3 kg untuk bahan bakar pompa air saat musim kemarau seperti sekarang ini.

Sales Executive LPG Rayon X PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Barat-DIY Hamdani tak menampik pengalihfungsian gas elipiji tersebut mengakibatkan terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di masyarakat. Hingga saat ini belum ada regulasi terkait alih fungsi gas elipiji bersubsidi untuk bahan bakar pompa air.

"Elpiji bersubsidi yang ada sekarang memang peruntukannya untuk rumah tangga dan UKM, jadi belum ada regulasinya. Kalau ada peralihan penggunaan elpiji untuk lain, pasti mengganggu stok. Kebutuhan elpiji menjadi meningkat," kata Hamdani di kawasan Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jabar, Senin (15/7/2019).




(eds/eds)

Hide Ads