PLN Mau Bangun Kabel Listrik Bawah Laut, Luhut: Kalau Bagus, Jalan!

PLN Mau Bangun Kabel Listrik Bawah Laut, Luhut: Kalau Bagus, Jalan!

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 14 Agu 2019 19:35 WIB
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritikan Luhut Binsar Pandjaitan memanggil Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani untuk meminta keterangan terkait penanganan listrik padam massal. Pada pertemuan itu, Sripeni mengutarakan keinginan PLN membangun kabel listrik bawah laut Jawa-Sumatera.

PLN berkeinginan membangun kabel bawah laut karena berkaca dari pengalaman listrik padam setengah Jawa. Adanya kabel tersebut, maka listrik dari Sumatera terhubung ke Jawa.

"Kabel laut dari Sumatera ke sini (Jawa), pengalaman kemarin kan (listrik padam). Dulu dibatalin, sekarang ya saya bilang kalau memang bagus jalanin saja," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut menambahkan, Sripeni cukup bagus menangani listrik padam ini. Luhut bilang, Sripeni juga menuturkan keinginannya membuat kabel listrik sebanyak mungkin berada di bawah tanah.


"Saya lihat Bu Inten itu boleh sih, dia udah tahu apa yang mau dianu (dilakukan), misalnya dia 'Kalau boleh Pak, kami sedang merencanain kabel sebanyak mungkin di bawah supaya jangan berantakan seperti sekarang'. Kan bagus 5 tahun ke depan gimana," terang Luhut.

Luhut juga memberi catatan pada PLN. Dia meminta agar PLN tidak terlalu banyak terlibat dalam pembangunan pembangkit termasuk lewat anak usahanya PT Indonesia Power.

Dia meminta PLN menyerahkan kepada swasta untuk menggarap proyek pembangkit.

"Ya udah kita bilang, satu kalau saya bilang supaya lebih efisienlah. Kalian (PLN) jangan terlalu banyak terlibat pembangunan-pembangunan listrik, power, biarin aja private sector masuk. Seperti 51% harus untuk Indonesia Power waste to energy, lupain dulu lah itu. Konsolidasi aja dulu aja biarkan private sector main," paparnya.


Meski begitu, Luhut tak menegaskan jika itu berarti PLN harus mengerem investasi. Dia menuturkan, PLN harus menajamkan investasinya tidak mengambil semua proyek.

"Enggak (ngerem), lebih menajamkan semua, jangan semua, jangan semua mau, kalau semua mau nggak dapat," ujarnya.


(hns/hns)

Hide Ads