Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance Rabu (28/8/2019) adalah tentang heboh listrik padam di sebagian wilayah Jakarta hari ini. Menurut data PLN sebagian daerah padam listrik siang tadi adalah daerah Budi kemuliaan, Kebun Sirih, Karet Baru , Kebun Jeruk, Duri Kosambi, Daan mogot, Pantai Indah Kapuk, dan Ketapang.
Menurut Plt Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani, mengatakan perbaikan sudah berhasil dilakukan dan semua wilayah yang listriknya mati saat ini sudah menyala. Listrik menyala total sekitar pukul 15.41 WIB.
Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah soara para juragan properti di lokasi ibu kota baru, Kalimantan Timur (Kaltim). Mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini:
Sebagian kecil wilayah Jakarta kembali mengalami mati listrik. Contohnya di beberapa daerah Jakarta Barat, seperti Cengkareng dan Duri Kosambi.
GM PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Ikhsan Asaad mengatakan, saat ini tim tengah melakukan perbaikan cepat.
Ia menargetkan, listrik di wilayah tersebut bakal menyala kembali dalam 30 menit.
"Paling lambat 30 menit ke depan sudah nyala semua," tegas dia
Baca selengkapnya di sini: Sebagian Jakarta Mati Listrik, PLN: 30 Menit Lagi Nyala
Kalimantan Timur (Kaltim) telah resmi diumumkan sebagai lokasi ibu kota baru. Lokasi tepatnya Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pemindahan ibu kota jadi angin segar bagi para pengembang. Ada beberapa pengembang besar yang kabarnya sudah memiliki lahan di Kaltim, meskipun tidak berada tepat di lokasi ibu kota baru nantinya.
Nama-nama pengembang itu mulai dari Ciputra hingga Lippo. Mereka dikabarkan menguasai banyak tanah di Kaltim.
Baca selengkapnya di sini: Deretan Para Juragan Tanah di Kaltim
Kalimantan akan punya jalan tol untuk pertama kalinya. Jalan tol yang progresnya sudah 98% ini akan melewati lokasi calon ibu kota baru. Baca selengkapnya di sini: Peta Tol Pertama Kalimantan yang Lewat Ibu Kota Baru
Demi menutup defisit keuangan BPJS Kesehatan, pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menaikkan iuran untuk semua golongan. Baik peserta penerima bantuan iuran (PBI) maupun umum.
Penyesuaian tarif iuran diusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencapai Rp 160.000 per bulan per jiwa untuk kelas 1 peserta umum atau non PBI.
Sedangkan kelas 3 baik PBI dan non PBI menjadi Rp 42.000 per bulan per jiwa atau naik dua kali lipat untuk peserta PBI yang sebelumnya Rp 23.000 dan non PBI sebesar Rp 25.500.
Selain menaikkan iuran, Sri Mulyani juga akan menambal kembali defisit BPJS Kesehatan sebesar Rp 13,56 triliun hingga akhir 2019.
Dari mana asal dananya? Dan kenapa Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mau menambal lagi? Simak fakta-faktanya di sini: Iuran BPJS Diusulkan Naik Hingga Rp 160.000, Ini Faktanya
Menkeu Sri Mulyani mengusulkan iuran BPJS Kesehatan yang baru sebesar Rp 160.000 per bulan per jiwa untuk kelas 1. Lihat foto-fotonya di sini: Usul Sri Mulyani Iuran BPJS Kesehatan Naik Jadi Rp 160.000
Halaman Selanjutnya
Halaman