Lakotani menyampaikan gas bumi di Papua Barat bagaikan air mancur, yang terpencar kemana-mana. Maksudnya, gas bumi keluar di tanah Papua namun hasilnya dirasakan di tempat lain.
"Ada soal kami menyampaikan gas alam ini seperti teori air mancur, airnya dari sini mancurnya kemana-mana," kata Lakotani, di Hotel Santika, Ambon, Kamis (12/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Papua Barat merupakan salah satu penghasil gas alam yang besar. Dia berharap agar gas alam di Papua bisa digunakan sebagai energi untuk membangkitkan listrik dan menerangi Papua.
"Catatan kami, kami di Papua Barat ini jadi penghasil gas besar, kami harap sumber daya ini bisa dimanfaatkan untuk percepatan listrik berbasis gas," kata Lakotani.
Lakotani menjelaskan selama ini dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) program Papua Terang, bauran energi gas bumi makin kecil. Padahal, rakyat Papua mau sumber dayanya bisa digunakan masyarakat lokal.
"Kalau saya liat RUPTL tenaga listrik, di program Papua Terang (energi gas) nggak mengalami perubahan, justru malah mengecil mundur terus," ucap Lakotani.
(eds/eds)