VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, langkah tersebut sebagaimana dilakukan oleh perusahaan-perusahaan migas internasional lainnya seperti Shell dan Petronas.
"Iya betul untuk memperkuat bisnis ritel Pertamina di kancah dunia, Pertamina kan sudah masuk Global 500. Ibarat ini lho Shell aja punya, yang Petronas punya, masa kita nggak ada di tempat lain. Kita harus bisa dong. Yang sekarang sudah jalan Lubricant saja, tapi produk yang lain belum terlalu dikenal," katanya kepada detikcom, Jumat (11/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk memperkuat bisnis ritel Pertamina di kancah dunia, Pertamina kan sudah masuk Global 500"VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman |
"Intinya dia itu untuk men-generate reveneu. Dia (PIMD) itu dikasih target kaya anak perusahaa lain dikasih target," tambahnya.
Dia menjelaskan, PIMD berbeda dengan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) di mana perusahaan merupakan trading arm untuk impor. Petral, menurut Tim Anti Mafia Migas digunakan mafia migas untuk memburu rente sehingga kemudian dibubarkan.
Lanjutnya, PIMD tidak terkait dengan pengadaan Pertamina untuk dalam negeri. Dia bilang, PIMD justru melakukan ekspor atau melakukan re-ekspor yakni membeli dari luar dan menjualnya lagi ke luar negeri.
"Bedanya sama PIMD justru menjual keluar, dia tidak ada kaitanya, tidak masuk ke dalam proses bisnis pengadan Pertamina," tutupnya.
(dna/dna)