Pembangunan PLTG bisa dimulai setelah PT PLTG Celukan Bawang menandatangani kerja sama investasi dan konstruksi dengan Shanghai Electric Group Corp (SEC).
Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengatakan kerja sama tersebut disepakati dengan nilai investasi kurang lebih US$ 1,3 miliar atau setara Rp 18,2 triliun (kurs: Rp 14.000/US$).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penandatangan kerja sama ini dilakukan Direktur Utama PT PLTG Celukan Bawang, Hendrianto dengan Presiden Direktur SEC Yi Xiaorong, disaksikan langsung oleh Moeldoko.
Pembangunan PLTG Celukan Bawang juga sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Gubernur Bali, yaitu mengenai Bali bersih dari polusi.
"Nah ini salah satu solusinya, makanya pakai PLTG. Baru mau akan dibangun," ungkapnya.
Lebih lanjut Moeldoko menjelaskan bahwa PLTG Celukan Bawang akan dibangun oleh Shanghai Electric pada semester I-2020. Target pembangunannya dipasang selama tiga tahun. Begitu selesai akan dijual kepada PLN.
Dapat diketahui, PLTG Celukan Bawang memiliki kapasitas 2 x 350 Mw. Teknologi PLTG nantinya juga terbilang mumpuni yang disebut combined cycle gas turbine plant. Artinya, panas dari gas buang PLTG digunakan untuk menghasilkan uap, sehingga angka pasokan listrik sebesar 2 x 350 MW dapat diupgrade menjadi 2 x 440 MW.
Baca juga: Tantangan PLN Setrum Pulau Terluar RI |
(hek/hns)