RI-China Garap Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Bali Rp 18 T

RI-China Garap Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Bali Rp 18 T

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 14 Nov 2019 22:38 WIB
Kerja sama proyek PLTG Celukan-Bali/Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Jakarta - Proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Celukan segera berjalan demi meningkatkan kapasitas listrik di Bali. Lokasi pembangkit tersebut di Desa Celukan Bawang, Buleleng, Bali.

Pembangunan PLTG bisa dimulai setelah PT PLTG Celukan Bawang menandatangani kerja sama investasi dan konstruksi dengan Shanghai Electric Group Corp (SEC).

Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengatakan kerja sama tersebut disepakati dengan nilai investasi kurang lebih US$ 1,3 miliar atau setara Rp 18,2 triliun (kurs: Rp 14.000/US$).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi MoU antara PT PLTG Celukan Bawang dengan Shanghai Electric Group Corp. Nilai investasinya sekitar US$ 1,3 miliar di Bali. Ini untuk mengantisipasi kebutuhan Bali di bidang electric city yang semakin meningkat ke depan," kata Moeldoko di kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019).


Penandatangan kerja sama ini dilakukan Direktur Utama PT PLTG Celukan Bawang, Hendrianto dengan Presiden Direktur SEC Yi Xiaorong, disaksikan langsung oleh Moeldoko.

Pembangunan PLTG Celukan Bawang juga sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Gubernur Bali, yaitu mengenai Bali bersih dari polusi.

"Nah ini salah satu solusinya, makanya pakai PLTG. Baru mau akan dibangun," ungkapnya.

Lebih lanjut Moeldoko menjelaskan bahwa PLTG Celukan Bawang akan dibangun oleh Shanghai Electric pada semester I-2020. Target pembangunannya dipasang selama tiga tahun. Begitu selesai akan dijual kepada PLN.

Dapat diketahui, PLTG Celukan Bawang memiliki kapasitas 2 x 350 Mw. Teknologi PLTG nantinya juga terbilang mumpuni yang disebut combined cycle gas turbine plant. Artinya, panas dari gas buang PLTG digunakan untuk menghasilkan uap, sehingga angka pasokan listrik sebesar 2 x 350 MW dapat diupgrade menjadi 2 x 440 MW.




(hek/hns)

Hide Ads