Menanggapi penghargaan ini, Direktur Utama Antam Arie Ariotedjo menyatakan apresiasi atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan berharap penghargaan ini akan membuat kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
"Melalui penghargaan ini, akan semakin memacu Perusahaan untuk terus dapat mempertahankan dan meningkatkan pencapaian yang telah diraih terutama dalam good mining practice dan kinerja keberlanjutan" ujar Arie dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-16 Perusahaan itu dinilai telah melaksanakan praktik penambangan yang baik dari Brunei Darussalam (1), Indonesia (5), Lao PDR (2), Malaysia (2), Philippines (5), and Thailand (1).
Suriya Jungrungreangkit juga menyoroti transisi menuju ekonomi rendah karbon dan Industri 4.0 sebagai dua tren besar yang akan mempengaruhi sektor mineral secara signifikan dalam hal keberlanjutan serta pasokan dan permintaan pasar.
"Pergerakan menuju ekonomi rendah karbon terutama meningkatnya penggunaan energi yang efisien dan terbarukan, seperti penyimpanan energi dan kendaraan listrik, teknologi tinggi dan otomatisasi pintar akan secara drastis mengubah pola pasar mineral," ungkapnya dilansir dari asean.org.
Dalam hal ini, ia menekankan pentingnya sektor mineral ASEAN untuk secara aktif menanggapi tantangan baru, terutama melalui pengembangan Rencana Aksi Kerjasama Mineral ASEAN (AMCAP) pada tahap 2 tahun 2021-2025 mendatang.
Selain Antam perusahaan asal Indonesia yang meraih penghargaan adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk untuk kategori Mineral Mining - Non Metallic, PT Vale Indonesia Tbk untuk kategori Mineral Processing - Metallic dan PT Sibelco Lautan Minerals kategori Mineral Processing - Non Metallic, dan PT J Resources Bolaang Mongondow kategori Mineral Mining - Metallic.
(ega/hns)