"Kilang baru di Balikpapan sudah mulai bikin, mudah-mudahan bisa selesai di 2022," kata Budi usai menghadiri rapat koordinasi pembahasan tentang pangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Ia mengungkapkan, nilai investasi yang telah disuntikkan ke kilang yang dibangun oleh PT Pertamina (Persero) itu senilai US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 46,1 triliun (kurs Rp 13.991).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2) Ignatius Tallulembang mengatakan proyek ini dimulai dengan kegiatan Engineering, Procurement dan Construction (EPC) pada Februari 2019 lalu. Diharapkan nantinya kilang ini akan meningkatkan produksi dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
RDMP RU V Balikpapan dan Lawe-lawe merupakan proyek stratagis nasional yang memiliki multiplier effect, salah satunya adalah meningkatkan perekonomian lokal. Dengan berjalannya proyek ini akan tercipta lapangan kerja yang dimaksudkan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca juga: Pertamina Akselerasi Pembangunan Kilang |
Multiplier effect yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat dari adanya RDMP V Balikpapan ini yakni serapan tenaga kerja lokal yang sangat banyak, mengurangi nilai impor nasional, TKDN yang akan mencapai 30%, meningkatkan kualitas produk dari Euro II menjadi Euro V.
(dna/dna)