"B30 sudah kita salurkan untuk 136 SPBU yang ada di Sumatera Barat, Pekanbaru dan Dumai Provinsi Riau," kata Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo dalam catatan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (14/1/2020).
Menurut Roby, penyaluran B30 dilakukan setelah pengujian B30 di beberapa Fuel Terminal (FT) milik Pertamina. Ini merupakan bagian dari upaya mendukung kebijakan pemerintah untuk menekan angka impor, khususnya pada Biosolar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekspor Biodiesel RI ke Uni Eropa Turun 22% |
Penerapan B30 mengacu pada Keputusan Menteri ESDM No 227 Tahun 2019 tentang penetapan komposisi FAME dari B20 menjadi B30.
"Penyaluran di Sumatera Barat ini menyusul Sumatera Utara yang sudah kita uji coba dengan sukses pada Desember 2019 lalu," kata dia.
Integrated Terminal Teluk Kabung sendiri mendapat pasokan Fatty Acid Mathyl Ester (FAME) dari PT Ciliandra Perkasa.
Penggunaan B30 juga berdampak baik pada lingkungan karena mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah RI dan EPA (Environmental Protection Agency) di AS telah melakukan studi komprehensif emisi gas buang di mesin diesel. Kesimpulannya menunjukkan penurunan emisi gas buang untuk berbagai tingkat campuran biodiesel termasuk B30.
"Kami ingatkan kembali bahwa Biosolar B30 tergolong BBM bersubsidi, yang peruntukannya hanya bagi usaha mikro, kapal nelayan dan pertanian. Juga bagi kendaraan transportasi darat, kecuali mobil barang untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan dengan jumlah roda lebih dari 6 (enam) buah," ujar Roby.
(dna/dna)