Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGN) resmi menetapkan Arcandra Tahar jadi Komisaris Utama (Komut). Eks Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut mengemban tugas mengawasi PGN mulai sore ini.
Saat ini,
PGN memiliki tugas untuk menurunkan harga gas, terutama untuk kebutuhan industri. Untuk itu, Dewan Direksi PGN akan berkonsultasi dengan Arcandra agar perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dapat terwujud.
"Beberapa hal yang sangat strategic yaitu terkait dengan harga gas. Kami tentunya akan konsultasi dengan beliau (Arcandra) sesuai dengan harapan dari pemerintah. Karena beliau juga sudah punya background di oil and gas," kata Direktur Utama (Dirut) PGN Gigih Prakoso di Graha PGAS, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Gigih menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung opsi pemerintah untuk menurunkan harga gas industri menjadi US$ 6 per MMBTU.
"Tiga hal yang disampaikan Presiden pada prinsipnya kami dukung," tegas dia.
Perlu diketahui, menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), harga gas industri di Indonesia masih sangat mahal. Bahkan, Jokowi sempat ingin berkata kasar sebab hal tersebut.
Adapun opsi yang ditawarkan pemerintah agar harga gas industri bisa turun, pertama soal industri diberikan izin untuk menggunakan gas impor yang harganya lebih murah. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Media Gathering membahas kinerja tahun 2019 dan outlook pembangunan sektor industri 2020.
Opsi kedua adalah pengurangan porsi pemerintah dari hasil Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Ketiga adalah menerapkan Domestic Market Obligation (DMO) yaitu kewajiban badan usaha atau bentuk usaha tetap untuk menyerahkan sebagian minyak dan gas bumi dari bagiannya kepada negara melalui badan pelaksana.