Berdasarkan data PT PLN (Persero), Indonesia membutuhkan sebanyak 7.146 SPKLU pada 2030. Sedangkan tahun ini dibutuhkan 180 SPKLU. Data tersebut dilampirkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) direksi PLN dan Komisi VII DPR RI.
"PLN melakukan beberapa bentuk persiapan untuk kendaraan listrik," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII di DPR RI, Selasa (28/1/2020).
Baca juga: Ibu Kota Baru Butuh Pasokan Listrik 1.555 MW |
Dia memperkirakan bahwa nantinya saat kendaraan listrik berkembang di Indonesia, mayoritas akan melakukan pengisian daya di rumah yaitu mencapai 85%. Lalu di tempat umum, mal, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan sejenisnya 10%. Sedangkan di rest area sebesar 5%.
"Kelak sebagian besar kendaraan listrik kami proyeksikan akan gunakan home charging," jelasnya.
Berdasarkan rujukan yang digunakan PLN, dia menjelaskan pengisian di rumah paling efektif dilakukan tengah malam, antara jam 22 hingga 4 pagi.
"PLN telah membuat dokumen roadmap pengembangan infrastruktur kendaraan listrik 2020-2024 yang disahkan 2019, memuat estimasi jumlah SPKLU di tempat umum. Selain itu PLN telah membangun showcase atau SPKLU uji coba di 4 kota, Jakarta, Tangerang, Bandung dan Denpasar," tambahnya.
(toy/dna)