Pemerintah tengah mendorong gasifikasi batu bara. Untuk mendorong program tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif ingin harga batu bara US$ 20- US$ 21 per ton.
"Kalau bisa di bawah lagi (US$ 20-21 per ton)," kata Arifin usai menghadiri acara diskusi di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Dia mengatakan, untuk harga tersebut tidak perlu aturan baru. Menurutnya, cukup kesepakatan bisnis.
"Kayaknya nggak perlu pakai Permen, business to business bisa karena supaya masuk nilai keekonomian," katanya.
Untuk diketahui, PT Bukit Asam (PTBA) sedang mengebut proyek gasifikasi batu bara. Dengan proses gasifikasi, batu bara akan disulap jadi gas yang bahkan bisa menggantikan penggunaan LPG.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa hasil gas dari proyek gasifikasi ini akan harganya akan terjangkau. Luhut menyebut harganya hanya US$ 6 per MMBTU.
"Harga gasnya bisa keluar di US$ 6. Saya kira cukup dengan pemerintah. Nah nanti dari situ turunannya bisa Dimethyl Ether alias DME ke bawah lagi," kata Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
(hns/hns)