Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) memangkas proyeksi permintaan minyak global imbas wabah virus corona.
Produsen minyak yang didominasi negara-negara Timur Tengah ini merevisi prospek pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 990 ribu barel per hari (bph) pada tahun 2020. Ini turun sebesar 230 ribu bph dari perkiraan bulan sebelumnya.
Perkiraan yang telah disepakati itu kemungkinan membuat anggota OPEC dan non OPEC untuk memangkas produksi mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak wabah virus corona menambah ketidakpastian ke ekonomi global pada tahun 2020, termasuk permintaan minyak dunia di tahun yang sama," bunyi laporan OPEC dilansir CNBC, Kamis (13/2/2020).
Akibat pemangkasan target permintaan minyak dunia ini, minyak mentah Brent pada Rabu (12/2/2020) diperdagangkan senilai US$ 55,06 naik hampir 2%, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) AS di level US$ 50,69 sekitar 1,5% lebih tinggi.
Selain itu, permintaan minyak di China juga direvisi turun 0,2 juta bph di paruh pertama tahun ini. Hal ini mengakibatkan kelompok produsen merevisi perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global dari 0,4 juta bph menjadi 0,2 juta bph sepanjang tahun.
Adapun dari sisi pasokan, OPEC akan merekomendasikan pemangkasan 600 ribu bph guna membendung penurunan harga minyak. Akan tetapi, OPEC masih menunggu tanggapan dari Rusia terkait pengurangan produksi.
(ara/ara)