Penuhi Pasokan Gas Jatim, PGN Percepat Proyek LNG Teluk Lamong

Penuhi Pasokan Gas Jatim, PGN Percepat Proyek LNG Teluk Lamong

Nurcholis Maarif - detikFinance
Kamis, 19 Mar 2020 21:59 WIB
PGN
Foto: Dok PGN
Jakarta -

Pembangunan proyek LNG Teluk Lamong yang ditarget untuk memenuhi pasokan gas bumi akan mulai diuji coba pada bulan Mei 2020 mendatang dengan kapasitas 40 MMSCF. Jika selesai, terminal ini diperkirakan dapat memenuhi demand gas di Jawa Timur sebesar 180 MMSCFD pada tahun 2023.

"Di tengah kondisi penyebaran Covid-19, kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini. Saat ini programnya sudah sekitar 90%. Pada uji coba Mei nanti, gas akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Timur, baik yang disalurkan melalui gas pipa maupun dalam bentuk retail LNG," ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).

Redy menjelaskan Terminal LNG Teluk Lamong merupakan bagian dari proyek strategis PGN agar dapat memberikan pelayanan yang masif dari pemanfaatan gas bumi. Berdasarkan perhitungan, saat pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong rampung secara permanen, maka dapat memenuhi demand gas di Jawa Timur sebesar 180 MMSCFD pada tahun 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan diselesaikannya pembangunan LNG Teluk Lamong juga dapat menjadi optimalisasi portofolio LNG domestik maupun ketahanan pasokan gas bagi jaringan terintegrasi Trans Jawa dan Trans Sumatera ke depan," tambah Redy.

Dalam kesempatan yang sama, Redy meninjau penyelesaian pembangunan pipa gas bypass Trosobo-Krian, Sidoarjo, dengan diameter 10 inchi guna meningkatkan keandalan jaringan pipa gas di Jawa bagian timur.

ADVERTISEMENT

Proyek yang dibangun sejak bulan Oktober 2019 ditargetkan terpasang sepanjang 4.52 km dengan rincian 3,7 km di ruas Jalan Bypass Krian dan 820 meter di ruas Jalan Trosobo Taman.

"Asumsi kapasitas penyaluran gas di Jaringan pipa Trosobo-Krian saat ini sebesar Β±131 MMSCFD. Diharapkan proyek ini dapat selesai sesuai dengan rencana, karena kebutuhan gas yang semakin meningkat khususnya industri," ujarnya.

"Salah satu output dari proyeksi percepatan pembangunan proyek Jawa bagian Timur adalah untuk pengembangan kawasaan industri baru berbasis gas bumi," imbuh Redy.

Menurut Redy, segala upaya dilakukan sebagai wujud PGN dalam rangka mendukung munculnya industri-industri di wilayah baru. Jaringan pipa gas dan Terminal LNG Teluk Lamong ini akan menjamin wilayah baru mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan.

Infrastruktur yang berkembang dan ketahanan pasokan yang terjamin diyakini dapat mendukung berkembangnya sentra industri baru yang diharapkan dapat berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Perhitungan kami, akan ada peningkatan pelanggan industri baru di Jawa Timur apabila pasokan dan distribusi gas terjamin. Dengan demand di atas 160 MMSCF, pada rencana kerja PGN 2020, secara keseluruhan target PGN untuk penambahan pelanggan industri baru sebanyak 650 pelanggan," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.

Rachmat mengatakan menjadi komitmen utama bagi PGN sebagai subholding gas untuk mendukung industri ke arah yang semakin maju sehingga dapat memberikan benefit yang berkelanjutan bagi negara. Program perluasan layanan baik konektivitas maupun aksesibilitas gas bumi PGN diharapkan dapat optimal untuk pengembangan layanan untuk industri dan komersial.

"Dalam lima tahun ke depan, PGN menargetkan volume 1800 BBTUD Niaga Domestik dapat diwujudkan, salah satunya untuk menyokong produktivitas industri dalam negeri. Tak hanya di Jawa Timur, tetapi juga untuk ketersediaan gas yang handal dapat memajukan industri di wilayah lain." imbuh Rachmat.

Adapun penambahan infrastruktur gas untuk menunjang target tersebut yaitu 500 km pipa distribusi untuk eksisting dan perluasan wilayah, 528 km pipa transmisi, 7 LNG Filling Station untuk truk maupun kapal, 5 FSRU, dan 34 Mini LNG untuk seluruh sektor pengguna gas bumi.




(ega/hns)

Hide Ads