Jokowi Beberkan 433 Desa Masih Gelap Gulita

Jokowi Beberkan 433 Desa Masih Gelap Gulita

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 04 Apr 2020 10:00 WIB
Presiden Jokowi
Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Setpres
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan masih ada 433 desa di Indonesia yang belum berlistrik alias gelap gulita. Seluruh desa itu ada di empat provinsi Indonesia timur.

"Masih terdapat 430 desa yang belum berlistrik. 433, meskipun jumlahnya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh tanah air 75 ribu tapi apapun ini harus kita selesaikan," kata Jokowi saat membuka ratas mengenai peningkatan rasio elektrifikasi pedesaan secara virtual, Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Jokowi menyebut empat provinsi tersebut adalah, Papua terdapat 325 desa, Papua Barat terdapat 102 desa, Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat lima desa, dan Maluku terdapat satu desa yang belum terhubung listrik alias gelap.

Jokowi menekankan beberapa hal dalam menyelesaikan masalah 433 desa di Indonesia masih gelap. Pertama, dirinya minta kementerian/lembaga (K/L) terkait mengidentifikasi atau mendata secara jelas desa-desanya. Mulai dari yang berdekatan dengan wilayah yang sudah berlistrik maupun belum, begitu juga mengenai jarak rumah antar penduduk berjauhan atau berdekatan.

Selain itu, peringkat electricity access population atau akses listrik terhadap populasi Indonesia masih tertinggal jauh oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia hingga Singapura. Padahal rasio elektrifikasi hingga saat ini sudah mencapai 99,48%.


Angka rasio elektrifikasi Indonesia yang mencapai 99,48% ini meningkat signifikan dibandingkan pada posisi tahun 2014 yang sebesar 84%. Bahkan angka rasio 99,48% ini melampaui target RPJMN periode 2015-2019 yang sebesar 96%.

"Namun kita juga harus melihat electricity access population kita berada di peringkat 95 masih tertinggal dari Malaysia peringkat 87, Vietnam peringkat 84, dan Singapura, Thailand, Tiongkok, Korea Selatan berada pada peringkat kedua," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Indonesia juga masih tertinggal dari negara tetangganya pada sisi electricity supply quality. Indonesia berada di peringkat 54, sedangkan Malaysia di 38, Thailand di 31, China peringkat 18, dan Singapura peringkat dua.

Apa langkah pemerintah mengatasi masalah 433 desa masih gelap gulita? Klik halaman selanjutnya.



Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan faktor utama masih ada desa yang belum teraliri listrik karena minimnya infrastruktur ke seluruh desa tersebut. Selain infrastruktur, Arifin juga bilang 433 desa yang belum teraliri listrik juga merupakan daerah rawan dari sisi keamanannya.

"Kita harus mengidentifikasi energi apa yang bisa dijadikan energi pembangkit, sekarang kita sudah punya banyak alternatif untuk sumber energi yang terbarukan," jelasnya.

Meski begitu, PT PLN (Persero) menyiapkan dana sekitar Rp 735 miliar untuk membebaskan 433 desa di empat provinsi dari kegelapan. Ditargetkan pada akhit tahun ini seluruh desa sudah terang benderang.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan investasi yang sekitar Rp 735 miliar akan digunakan untuk membangun stasiun pengisian energi listrik (SPEL).

"Pembangunan stasiun pengisian listrik itu akan dari PLN sebesar Rp 735 miliar," kata Zulkifli usai ratas mengenai peningkatan rasio elektrifikasi pedesaan secara virtual, Jakarta, Jumat (3/4/2020).


SPEL ini, kata Zulkifli akan dibangun menggunakan sumber energi yang terdapat di masing-masing desa tersebut, bisa berasal dari tenaga surya, mikro hidro, biomassa, dan lain sebagainya.

Menurut Zulkifli, pembangunan SPEL juga sejalan dengan rencana PLN yang akan menyebarkan tabung listrik (talis) atau 'power bank' ke 433 desa yang masih gelap gulita. Nantinya, talis yang diberikan bisa diisi kembali di SPEL yang dibangun PLN.

Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan, dibutuhkan dana investasi sekitar Rp 525 miliar untuk pembangunan tabung listrik. Investasi ini di luar dari anggaran yang disediakan PLN untuk SPEL.

"Tabung listrik itu Rp 525 miliar, itu bisa dianggarkan dari dana desa atau anggaran pemerintah daerah," katanya.


Hide Ads