Harga Minyak Anjlok, RI Isi Penuh 'Tangki' dan Impor 10 Juta Barel

Harga Minyak Anjlok, RI Isi Penuh 'Tangki' dan Impor 10 Juta Barel

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 21 Apr 2020 13:55 WIB
Kantor Pertamina
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta - Harga minyak turun tajam terkena dampak virus Corona atau COVID-19. Hal ini digunakan PT Pertamina (Persero) untuk menyerap minyak dan menambah impor.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, dengan harga yang murah Pertamina memanfaatkan storage pemerintah yang dikelola kontraktor kontrak kerja sama (KKKS)

"Kami juga melihat di dalam permasalahan, kita melihat peluang karena harga crude sedang sangat murah. Kami coba melihat seluruh storage yang ada baik landed maupun floating storage. Kami meminta izin dan alhamdulillah disetujui untuk menggunakan storage milik KKKS, milik pemerintah yang dikelola KKKS," paparnya dalam rapat online dengan Komisi VII, Selasa (21/4/2020).


Pertamina, lanjut Nicke, juga menambah impor di luar impor rutin. Nicke mengatakan, Pertamina menambah 10 juta barel impor minyak mentah, 9,3 juta barel gasoline dan LPG 5x44.000 MT.

"Sehingga dengan demikian kami bisa melakukan tambahan impor di luar tambahan impor yang rutin. Jadi kami melakukan pengadaan tambahan 10 juta barel crude," ujarnya.

"Memang kalau kita bandingkan antara domestik dengan impor, hari ini impor lebih murah," sambungnya.

Meski begitu, pihaknya juga menuturkan tetap berkomitmen menyerap minyak produksi dalam negeri.

"Kami memang tetap komitmen menyerap crude domestik untuk crude yang mahal ini kita melihat peluang kita lakukan ekspor. Tetap sekecil apapun peluang yang ada kita tangkap di masa sesulit ini," sambungnya.




(acd/hns)

Hide Ads