Proyek migas Lapangan Abadi, Masela yang merupakan salah satu proyek strategis nasional mengalami tantangan di tengah pandemi COVID-19. Namun, proyek ini diupayakan produksi (onstrem) pada tahun 2027.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, tantangan dimaksud salah satunya satunya dikarena oleh kegiatan survei yang terkendala karena Corona.
"Abadi Masela yang diharapkan 2027 saat ini mengalami kendala karena survei lapangan tak bisa dilakukan dalam kaitannya menangkal COVID tapi sejauh ini kami masih diskusi Inpex agar onstrem tidak mundur dari 2027. Mungkin ada speed up tahun-tahun akan datang," katanya dalam rapat dengan Komisi VII, Selasa (28/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, kendala lain ialah mengenai pemasaran gas. Sebab, para calon pembeli saat ini masih wait and see.
"Untuk marketing masih terkendala calon buyer wait and see dalam hal ini," ujarnya.
Sementara itu, proyek strategis lain masih juga masih diupayakan onstrem tepat waktu. Proyek itu antara lain Tangguh Train-3 onstrem 2021 dan Jambaran Tiung Biru onstrem 2021. Kemudian, Indonesia Depwater Development (IDD) onstrem pada 2025.
"IDD oleh Chevron dalam langkah-langkah untuk program-program menindaklanjuti masih diskusi-diskusi, yang kami laksanakan agar proyek ini segera jalan dan bisa onstrem 2025," ujarnya.
Sebagai tambahan, total investasi proyek strategis nasional ini sebesar US$ 37,21 miliar. Adanya proyek ini akan menambah produksi migas sebesar 60.000 BOPD untuk minyak dan gas 3.484 MMSCFD.
(acd/fdl)