Hal serupa juga dialami oleh pelanggan PLN lainnya, Teguh (bukan nama sebenarnya). Meski tak sebesar Dyah, kenaikan pemakaian listrik yang dialami Teguh juga cukup tinggi yakni dua kali lipat dibandingkan pemakaian biasanya.
"Tagihan listrik saya jadi dua kali lipat dari pemakaian biasanya. Setelah saya review pemakaiannya, pemakaiannya tidak sampai dua kali lipat seperti yang ditagihkan. Kalaupun mau naik karena dengan alasan WFH, harusnya 20-30%, bukan dua kali lipat. Anehnya, meter kWh saya pun dua kali lipat dan saya perhatikan jalannya agak cepat padahal tidak ada AC yang nyala. Hanya pemakaian rumah tangga normal. Saya pun tidak WFH walau 1 minggu ada libur 2 hari," ungkap Teguh kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun total pemakaian kWh teguh bulan Maret 2020 adalah sebesar 1.241, akan tetapi pada akhir April 2020 menjadi 2.256.
"Saya terkejut, angka meter sampai akhir Maret itu masih 1000-an, lalu di akhir April jadi 2000-an. Pemakaian yang fantastik mengingat rata-rata pakai saya adalah separuhnya," sambungnya.
Teguh enggan berspekulasi lebih jauh terkait apa yang terjadi saat ini dan merasa pasrah dengan kejadian tersebut. Namun, berharap PLN bisa segera menindaklanjuti keluhan masyarakat.
"Besar harapan saya PLN bisa cek dan action terhadap apa yang terjadi dengan lonjakan yang tidak masuk akal ini. Dan per tanggal 3 Mei pun saya sudah ada email komplain ke PLN. Semoga bisa di-handle dengan baik oleh PLN," tutupnya.
Nah, buat detikers yang merasa tagihan listriknya jauh berbeda saat masa pandemi ini bisa kirim ceritanya kepada kami. Lampirkan juga perbandingan tagihan bulan sebelumnya dan bulan terakhir agar ada gambaran.
Emailnya bisa dikirim ke redaksi@detikfinance.com dengan subject: "Tagihan Listrik Naik". Sertakan juga nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
(ara/ara)