Masyarakat ramai-ramai mengeluhkan tagihan listriknya bengkak bersamaan saat kerja dari rumah (work from home/WFH). Sebagian besar beranggapan kenaikan tagihan listrik tak masuk akal, melebihi dari kenaikan konsumsi.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, M Ikhsan Asaad mengatakan tanpa disadari konsumsi listrik selama WFH akan meningkat dari pemakaian biasanya hingga menyebabkan lonjakan tagihan. Berdasarkan datanya, selama WFH terjadi peningkatan konsumsi listrik rumah tangga sebesar 6%.
"Di saat semua orang kerja di rumah, banyak kegiatan di rumah itu pasti tagihan listriknya naik. Ada kenaikan konsumsi listrik di rumah tangga 6%," kata Ikhsan melalui telekonferensi, Rabu (5/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Ikhsan mengajak masyarakat jika tak ingin tagihan listriknya bengkak lakukanlah penghematan konsumsi listrik. Mulai dari lampu, kipas angin, hingga AC yang sekiranya pemakaiannya tidak diperlukan maka matikan lah.
"Saya ingin mengajak masyarakat untuk mulai menghemat listrik. Sudah, kalau AC-nya tidak dipakai dimatiin saja. Kalau lampunya tidak digunakan dimatikan saja. Kalau kipas angin tidak dipakai dimatikan saja," urainya.
Jika hal-hal seperti itu diperhatikan betul pemakaiannya, Ikhsan jamin tagihan listrik tidak akan terlalu mahal hingga membengkak.
"Saya kira hal-hal ini nanti bisa membantu kita semua supaya tidak terlalu mahal membayar listriknya," ujarnya.
(eds/eds)