Pihak PT PLN pun buka suara. Perusahaan membenarkan bahwa pada 20 April 202O salah satu lembaga pemeringkat internasional menurunkan outlook PLN.
"Karena hingga saat ini rating PLN masih disetarakan dengan Pemerintah oleh S&P," kata Sekretaris Perusahaan PLN Adi Setiawan dilansir dari keterbukaan informasi, Jumat (15/5/2020).
Baca juga: Market Flash eTrading |
Adi menjelaskan, revisi outlook terhadap PLN merefleksikan sensitivitas terhadap rating lndonesia. Sebab PLN dengan pemerintah memiliki kedekatan sebagai pemegang saham 100%.
"Metodologi S&P menganggap PLN sebagai Government-Related Entities (GRE). Pemerintah akan memberikan
dukungan kepada GRE untuk dapat memenuhi kewajiban finansialnya tepat waktu, oleh karena itu GRE akan mengikuti outlook alau rating dari Pemerintah," tambahnya.
Meski begitu Adi menekankan, PLN sadar pentingnya faktor likuiditas untuk keberlangsungan bisnis perusahaan. PLN akan meningkatkan likuiditas dengan mengoptimalkan belanja modal dan belanja operasional.
"Kedha penguatan working capital, ketiga memastikan ketersediaan likuiditas valas dan rupiah yang memadai, keempat financial fisk managemenr, kelima mengupayakan pembayaran kompensasi oleh Pemerintah, dan langkah kongkrit lainnya," tutupnya.
(das/dna)